Catatan Kajian

Saya masih belajar. Semoga Allah Ta'ala mudahkan urusan kita aamiin.

Catatan Kajian

Belajar Islam

Catatan Kajian

Bahasa Inggris

Halaman 39

23.06.25

Beriman kepada para Rasul
#Apakah Allah mengutus kepada setiap ummat seorang Rasul? Dan apa dalilmu atas pernyataanmu?

Iya, Allah mengutus kepada setiap ummay seorang Rasul. Dalilnya

QS An-Nahl : 36

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا ٱلطَّـٰغُوتَ  ۖ  ...
Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah, dan jauhilah Tagut", ...

# kenapa Allah mengutus kepada setiap ummat seorang Rasul?
Allah mengutus seorang Rasul kepada setiap ummat untuk mengajarkan kepada ummatnya agar menyembah Allah saja. Dan untuk mencegah mereka dari berbuat kesyirikandan kekufuran dalilnya 
QS An-Nahl : 36

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا ٱلطَّـٰغُوتَ  ۖ  ...
Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah, dan jauhilah Tagut", ...

# apa itu iman kepada rasul? 
Mempercayai risalah mereka dan mengakui kenabian mereka. Mempercayai apa yang mereka kabarkan tentang Allah dan Mempercayai bahwa mereka sudah menyampaikan risalah mereka dan mengamalkan apa yang mereka perintahkan. Serta meninggalkan apa yang mereka larang. 

Kita mempercayai seluruh rasul-rasul yang ada, akan tetapi apa yang diamalkan atau syaratnya tergantung dengan syariat yang dibawak oleh Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam. Apabila syariat tersebut dihapus oleh agama islam, maka Kita tidak boleh mengamalkan syariat tersebut. 

# Apa perbedaan Nabi dan rasul?
Perbedaan Nabi dan rasul yaitu
Nabi secara bahasa berasal dari kata an-naba: Kabar atau berita
Secara istilah; Nabi adalah orang yang diberikan wahyu oleh Allah 

Rasul
Bahasa: Al irsal:pengutusan seseorang untk suatu tujuan
Istilah: orang yang diutus oleh Allah dengan membawa risalah tertentu dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia dan manusia wajib mengikutinya. 

■ Apa perbedaan Nabi dan rasul?
Perbedaan antara Nabi dan rasul 
Rasul diwahyukan kepadanya sebuah syariat baru diutus kepada kaum kuffar yang rusak. Yang mana ia mendakwahkan kepada tauhid dan menjauhi kesyirikan.

■Nabi diwahyukan dengan syariat namun dia tidak diperintahkan untuk menyampaikannya. Biasa diutus kepada kaum yang telah ada rasulnya namun rasulnya sudah wafat (syariat rasul yang sudah ada). 

■Semua rasul adalah Nabi tetapi tidak semua nabi adalah rasul. 
■ Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah penutup para Rasul. 

Tambahan 
Perbedaan Nabi dan rasul ( ada yang sedikit berbeda)
Dikitab lain dikatakan bahwa Nabi dan rasul sama-sama ditugaskan menyampaikan syariat akan tetapi rasul, membawa syariat yang baru sedangkan Nabi menjalankan dan mendakwahkan dari rasul sebelum.  Contoh Nabi Musa dan Nabi harun. Nabi Harun meneruskan dakwah nabi Musa, tidak membawa syariat baru. 

Halaman 40
#Berapa jumlah dari Nabi dan rasul?
Nabi dan rasul jumlahnya sangat banyak, tidak ada yang tahu secara pasti jumlahnya kecuali Allah.  Kenapa penulis mengatakan hal tersebut? Karena dia membawa dalil atau landasan. 

Dalilnya

QS Ghafir : 78

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّن قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ  ۗ  وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِىَ بِـَٔايَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ  ۚ  فَإِذَا جَآءَ أَمْرُ ٱللَّهِ قُضِىَ بِٱلْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ ٱلْمُبْطِلُونَ

Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

Syaikh Abdul Azziz bin Abdilla bin Baz Rahimahullahu berkata yang artinya tidak pasti jumlah rasul dan Nabi dari hadist yang shahih. Ada riwayat yang menyatakan 311-320 dan jumlah Nabi 214.000 namun hadisnya tidak shahih. 

Muslim.or.id

Jumlah Para Nabi dan Rasul
Yulian Purnama, S.Kom. oleh Yulian Purnama, S.Kom. 15 Agustus 2020
Jumlah Nabi dan Rasul
Daftar Isi
Perbedaan Nabi dan Rasul
Jumlah Para Nabi dan Rasul
Berapa jumlah Nabi dan Rasul? Mungkin pertanyaan itu pernah terlintas dipikiran kita. Untuk menjawabnya, simak artikel berikut ini.

Iman kepada para Nabi dan Rasul merupakan salah satu landasan keimanan. Oleh karena itu Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَالنَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

“Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri”” (QS. Al Imran: 84).

Orang yang tidak mengimani para Nabi dan Rasul, maka ia tersesat sangat jauh dari jalan yang lurus. Allah Ta’ala berfirman:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya” (QS. An Nisa: 136).

Perbedaan Nabi dan Rasul
Nabi berasal dari kata an naba’ (النبأ) yang artinya: kabar. Secara istilah, Nabi artinya orang yang diberi wahyu oleh Allah. Sebagaimana kata an naba’ ini digunakan oleh Nabi untuk menyebutkan wahyu dari Allah, disebutkan dalam Al Qur’an :

فَلَمَّا نَبَّأَهَا بِهِ قَالَتْ مَنْ أَنْبَأَكَ هَذَا قَالَ نَبَّأَنِيَ الْعَلِيمُ

“Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya: “Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab: “Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”” (QS. At Tahrim: 3).

Sedangkan Rasul berasal dari kata al irsal (الإرسال) yang artinya pengutusan seseorang untuk suatu tujuan. Secara istilah, Rasul adalah orang yang diutus oleh Allah dengan membawa risalah (pesan) tertentu, dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia dan manusia diperintahkan untuk mengikuti dia.

Sebagian ulama berpendapat bahwa istilah Nabi dan Rasul tidak ada bedanya, namun ini adalah pendapat yang lemah. Karena banyak dalil dan fakta yang menunjukkan bahwa ada perbedaan antara Nabi dan Rasul. Dan setiap Rasul adalah Nabi, namun tidak setiap Nabi itu Rasul.

Sebagian ulama juga berpendapat bahwa perbedaan antara Nabi dan Rasul adalah bahwa Nabi diberi wahyu namun tidak diperintahkan untuk menyampaikannya. Sedangkan Rasul diperintahkan untuk menyampaikannya. Ini juga pendapat yang kurang tepat, karena beberapa poin:

Pertama, dalam surat Al Hajj ayat 52, Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلَا نَبِيٍّ

“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi…”

Di sini Allah menggandengkan pengutusan Rasul dan Nabi dalam masalah al irsal. Menunjukkan bahwa Nabi juga diperintahkan untuk menyampaikan.

Kedua: tidak menyampaikan wahyu merupakan bentuk menyembunyikan ilmu. Allah tidak menurunkan wahyu kecuali agar menjadi petunjuk bagi manusia, bukan untuk disembunyikan.

Ketiga: disebutkan dalam hadits yang shahih bahwa ada Nabi yang memiliki satu pengikut, ada yang memiliki dua pengikut, ada yang memiliki belasan pengikut dan ada yang tidak memiliki pengikut. Ini menunjukkan mereka menyampaikan wahyu kepada kaumnya, sehingga terlihat ada perbedaan jumlah pengikut. Andai mereka tidak menyampaikan, tentunya keumuman mereka tidak punya pengikut.

Maka Nabi dan Rasul keduanya diberi wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikan dan berdakwah kepada kaumnya.

Oleh karena itu, perbedaan antara Nabi dan Rasul yang tepat adalah bahwa Rasul diutus oleh Allah dengan membawa syari’at yang baru, sedangkan Nabi diutus oleh Allah namun tidak membawa syari’at yang baru melainkan menjalan dan mendakwah syariat yang dibawa Rasul sebelumnya (Diringkas dari Al Madkhal ila Dirasatil Aqidah Al Islamiyah, karya Syaikh Umar Sulaiman Al Asyqar, hal 92-64).

Baca juga: Tingkatan Keutamaan para Nabi dan Rasul

Jumlah Para Nabi dan Rasul
Terdapat beberapa hadits yang menyebutkan jumlah Nabi dan Rasul. Dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, ia berkata:

قلتُ : يا رسولَ اللهِ ! أيُّ الأنبياءِ كان أولُ ؟ ! قال : آدمُ، قلتُ : يا رسولَ اللهِ ! ونبيٌّ كان ؟ ! قال : نعم نبيٌّ مُكلَّمٌ، قلتُ : يا رسولَ اللهِ : كم المرسلونَ ؟ ! قال : ثلاثُ مئةٍ وبضعةَ عشرَ ؛ جمًّا غفيرًا

“Aku bertanya: wahai Rasulullah, siapa Nabi pertama? Rasulullah menjawab: Adam. Aku bertanya: wahai Rasulullah, apakah beliau (Adam) seorang Nabi? Rasulullah menjawab: benar, ia seorang Nabi yang diajak bicara oleh Allah. Aku bertanya: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah para Rasul? Rasulullah menjawab: 300 sekian belas, mereka sangat banyak” (HR. Ahmad no.21586, Al Hakim [2/652], Al Baihaqi no.18166. Dishahihkan Ahmad Syakir dalam Umdatut Tafsir [1/309] dan Al Albani dalam Takhrij Al Misykah no.5669. Dan sebagian ulama mendhaifkan hadits ini).

Dalam riwayat lain dari Abu Dzar juga:

قلت : يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمِ الْأَنْبِيَاءُ ؟ قَالَ: ( مِائَةُ أَلْفٍ وَعِشْرُونَ أَلْفًا)، قُلْتُ :يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمِ الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ؟ قَالَ : (ثَلَاثُ مِائَةٍ وَثَلَاثَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا)

“Aku berkata: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah menjawab: Nabi ada 120.000 orang. Aku berkata: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Rasul? Rasulullah menjawab: Rasul ada 313 orang, mereka sangat banyak” (HR. Ibnu Hibban no.361, didhaifkan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Tahqiq Shahih Ibnu Hibban [2/79]).

Sumber: https://muslim.or.id/57979-jumlah-para-nabi-dan-rasul.html
Copyright © 2025 muslim.or.id

 Namun ada kedhaifan dalam hadist ini. Akan tetapi jumlah Nabi banyak sekali dan rasul lebih sedikit daripada nabi. 
Kelas 12 Mei 2025

Apa saja buah dari beriman kepada Malaikat. Ada banyak yang diantaranya
1. Kita mengetahui keagungan Allah ta'ala. (Ternyata ada Malaikat mennyampaikan wahyu, penjaga neraka, menanyadi di alam kubur, meniup sang kekalahan, mengatur hujan dan lain-lain) 
Dan tentang kekuasaan Allah serta penguasaannya. 
Allah sangat berkuasa. Yang pengaturannya besar dan agung sangat teliti.  

Allah sangat sempurna kekuasaan, pengaturan, tidak ada yang Allah atur tanpa memiliki hikmah. Semua yang Allah ciptakan memiliki sebab dan akibat. Semuanya sempurna, takdir Kita apapun itu, itu sempurna dan tugas kita menerimanya.

2. Bersyukur kepada Allah atas perhatiannya kepada anak cucu Adam. (Malaikat mengatur hujan, sehingga kena tumbuhan dan untuk manusia)

3. Mejadi cinta kepada Malaikat Karena mereka mencintai amal shalih. Kita jadi mendoakan manusia yang berimab karena kita tahu bahwa ada Malaikat yang mencatat amal kita. 

Bagian ke 3 dari rukun-rukun iman

Berman kepada kitab-kitab Allah 

Apa itu iman kepada kitab-kitab Allah?
Iman kepada kitab-kitab Allah adalah mengimani bahwa turunnya kitab-kitab benar-benar dari sisi allah kepada rasulNya. Dan membenarkan berita-berita yang benar seperti berta mengenai Al Qur'an. Dan berita-berita lain yang tidak diganti atau diubah dari kitab-kitab terdahulu. Mengamalkan hukum-hukumnya yang tidak dihapus dari kitab-kitab terdahulu. 

Definisi kitab secara bahasa: 
Berasal dari bahasa Arab كتب artinya mengumpulkan 
Istilah
Alkitab adalahkita atau suhub lembaran-lembaran yang mengumpulkan firman Allah yang diturunkan kepada rasulu2nya baik melalui perantara Malaikat jibril atau yang Allah tuliskan langsung dalam lembaran(taurat) 
QS Al-A'raf : 145

وَكَتَبْنَا لَهُۥ فِى ٱلْأَلْوَاحِ مِن كُلِّ شَىْءٍ مَّوْعِظَةً وَتَفْصِيلًا لِّكُلِّ شَىْءٍ فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُوا بِأَحْسَنِهَا  ۚ  سَأُورِيكُمْ دَارَ ٱلْفَـٰسِقِينَ

Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada lauh-lauh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan untuk segala hal; maka (Kami berfirman), "Berpegang teguhlah kepadanya dan suruhlah kaummu berpegang kepadanya dengan sebaik-baiknya, Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang fasik."

Penjelasan 
لَهُ maksudnya disini adalah kepada Nabi Musa alaihi salam di kitab taurat.
 Isinya adalah berpeganglah kepada firman-firman Allah (perintah Allah).
Allah jelaskan dengan sejelas-jelasnya dengan kata بْنَا (abna) menjadi dalil bahwa kitab itu ada dan Allah tuliskan langsung dalam lembaran-lembaran. Dan dalam hadits yang shahih riwayat Bukhari dan Muslim. 

Sabda Nabi Shallallahu ‘laihi wa sallam mengenai perdebatan keduanya:

اِحْتَجَّ آدَمُ وَمُوْسَى، فَقَالَ لَهُ مُوْسَى: أَنْتَ آدَمُ الَّذِيْ أَخْرَجَتْكَ خَطِيْئَتُكَ مِنَ الْجَنَّةِ؟ فَقَالَ لَهُ آدَمُ : أَنْتَ مُوْسَى الَّذِي اصْطَفَاكَ اللهُ بِرِسَالَتِهِ وَبِكَلاَمِهِ، ثُمَّ تَلُوْمُنِيْ عَلىَ أَمْرٍ قَدْ قُدِّرَ عَلَيَّ قَبْلَ أَنْ أُخْلَقَ؟ فَحَجَّ آدَمُ مُوْسَى.
“Nabi Adam dan Nabi Musa Alaihissalam berbantah-bantahan. Nabi Musa berkata kepadanya, ‘Engkau Adam yang kesalahanmu telah mengeluarkanmu dari Surga?’ Nabi Adam menjawab kepadanya, ‘Engkau Musa yang dipilih oleh Allah dengan risalah-Nya dan berbicara secara langsung dengan-Nya, kemudian engkau mencelaku atas suatu perkara yang telah ditakdirkan atasku sebelum aku diciptakan?’ Maka, Nabi Adam dapat mem-bantah Nabi Musa.”
. HR. Muslim, kitab al-Qadr, (VIII/50, no. 2652).
Referensi : https://almanhaj.or.id/2533-kapan-dibolehkan-berdalih-dengan-qadar.html

Penyebutan al-kitab adalah umum bukan hanya Alqur'an saja..namun untuk kitab-kitab samawiyyah (zabur, taurat, suhuf Ibrahim, injil)
 Nama al-kitab Allah sebutkan dalam Alqur'an ada 4 di surat 
1. QS An-Nisa' : 136

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا ءَامِنُوا بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَـٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَـٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ  ۚ  وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَـٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْـَٔاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَـٰلًا بَعِيدًا

Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

2. Al kutubu jamak dari al-kitab 

 QS Al-Bayyinah : 3

فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ

di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar).

3. Assuhuf
QS Al-A'la : 19

صُحُفِ إِبْرٰهِيمَ وَمُوسَىٰ

(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.

4. Azzubur
QS Asy-Syu'ara' : 196

وَإِنَّهُۥ لَفِى زُبُرِ ٱلْأَوَّلِينَ
Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu (disebut) dalam kitab-kitab orang yang terdahulu.

# Kitab-kitab apa saja yang Allah turunkan kepada rasulnya?

Diantara kitab-kitab yang Allah turunkan kepada rasulnya 
1. At-Taurah diturunkan kepada Musa Alaihissalam 
2. Az-Zubur diturunkan kepada Daud Alaihissalam 
3. Al-Injil diturunkan kepada Isa Alaihissalam 
4. Al-Qur'anul Karim diturunkan kepada Muhammad shallallahu alaihi wasallam
 Kemudian juga ada Suhuf Ibrahim 

Cakupan dari Beriman kepada kitab-kitab Allah adalah 
1. Mengimani bahwa turunnya kitab-kitab adalah benar dari sisi Allah kepada rasul-rasul-Nya . 

2. Mengimani kitab-kitab tersebut yang kita ketahui namanya atau yang yang tidak kita ketahui namanya bahwa berasa dari sisi allah berdasarkan dalil yang valid. 

3. Membenarkan berita-berita yang benar di dalam kitab- kitab terdahulu seperti mengenai Alqur'an dan berita-berita lain yang tidak diganti dari kitab-kitab terdahulu sebelum Al-Qur'an.

4. Mengamalkan hukum-hukumnya yang tidak dihapus dari kitab-kitab terdahulu serta rida da tunduk menerimanya. Baik kita mengetahui hikmahnya maupun tidak dari kitab-kitab terdahulu maupun sebelum Alqur'an.

Kenapa kitab-kitab terdahulu tetap kita imani? Karena itu datang dari Allah. Berita-berita dari Alqur'an, berita-berita lain yang tidak diubah-ubah.
Ketika Alqur'an turun hukum-hukum yang terdapat di dalam kitab-kitab terdahulu ketika dikatakan dihapus, maka kita mengimani bahwa ia dihapus. 
Dalilnya: 
QS Al-Ma'idah : 48

وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَـٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلْكِتَـٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ  ۖ  فَٱحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ  ۖ  وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلْحَقِّ  ۚ  لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا  ۚ  وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وٰحِدَةً وَلَـٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ  ۖ  فَٱسْتَبِقُوا ٱلْخَيْرٰتِ  ۚ  إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.

Kita mengamalkan apa yang Alqur'an ajarkan bukan kitab terdahulu.

Dalil bawa Rasul-rasul lainnya juga memiliki kitab adalah 
QS Al-Hadid : 25

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِٱلْبَيِّنَـٰتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ ٱلْكِتَـٰبَ وَٱلْمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلْقِسْطِ  ۖ  

Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka Kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil...

Kita meyakini bahwa Alqur'an turun sebagai penyempurna dan penghapus hukum-hukum terdahulu.
Halaman 33 05 Mei 2025
Bagian ke 2: 

Beriman kepada Malaikat 
● Apa yang dimaksud dengan Beriman kepada Malaikat?
Beriman kepada Malaikat adalah beriman dengan wujud mereka, dengan nama-nama mereka, dengan sifat-sifat mereka, dengan tugas-tugas mereka. Yang mana itu telah tertulis di dalam kitab Allah atau hadist Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang shahih. Dan juga mereka adalah hamba-hamba Allah yang diciptakan dari cahaya. 


● Iman Itu sendiri adalah kita meyakini dengan hati mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan anggota badan.

Bagaimana kita mengamalkan dengan anggota badan untuk beriman kepada Malaikat? Kan kita tidak boleh menyembah Malaikat!

1. Kita mengimani wujud-wujud mereka, apa yang dikisahkan di dalam al-qur'an dan hadist shahih (karena ada hadir lemah dan palsu).


Perihal wujud malaikat salah satu dalilnya adalah ketika malaikat Jibril alaihi salam datang dengan wujud manusia 
(Pernah di bahas terkait malaikat jibril yang bertanya tentang Islam, iman dan ihsan)

(wujud salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bernama Dihya Alkalbi Radhiyallahu anhu) (perihal ini
Salman radhiyallahu ‘anhu berkata,

وَأُنْبِئْتُ أَنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، أَتَى نَبِيَّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعِنْدَهُ أُمُّ سَلَمَةَ، قَالَ: فَجَعَلَ يَتَحَدَّثُ، ثُمَّ قَامَ فَقَالَ نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأُمِّ سَلَمَةَ: «مَنْ هَذَا؟» أَوْ كَمَا قَالَ: قَالَتْ: هَذَا دِحْيَةُ

“Saya pernah diberitahu bahwasanya Jibril ‘alaihis salam datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang pada saat itu Ummu Salamah ada di samping beliau. Setelah itu beliau mulai berbicara, lalu berdiri, dan akhirnya bertanya kepada Ummu Salamah, ‘Siapakah ini?’ (atau sebagaimana yang beliau katakan kepadanya). Ummu Salamah menjawab, ‘Ini Dihyah Al-Kalbi.:” (HR. Muslim no. 2451)
muslim.or.id)


Lalu bagaimana kita tahu hadis itu shahih, lemah atau palsu? Maka kita merujuk pada ulama, karena mereka telah mengklasifikasikannya. 

Kenapa kita perlu mengetahui status dalil beripa hadist itu hasan, shahih atau maudu? Agar kita terhindar dari kerabat (cerita khayalan yang tidak memiliki landasan)

2. Sifat fisik maupun sifat akhlak 

Malaikat jibril memiliki akhlak 
a. Malu
Dari Utsman [ibnu Affan] dan ‘Aisyah, keduanya menceritakan,

أن أبا بكر استأذن على رسول الله صلى الله عليه وسلم – وهو مضطجعٌ على فراش عائشة، لابساً مرط عائشة- فأذن لأبي بكر وهو كذلك، فقضى إليه حاجته، ثم انصرف. ثم استأذن عمر رضي الله عنه، فأذن له وهو كذلك، فقضى إليه حاجته، ثم انصرف. قال عثمان: ثم استأذنت عليه، فجلس. وقال لعائشة: “اجمعي إليك ثيابك”. فقضيت إليه حاجتي ثم انصرفتُ.قال: فقالت عائشة: يا رسول الله! لم أرك فزعت لأبي بكر وعمر رضي الله عنهما كما فزعت لعثمان؟ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “إن عثمان رجل حيي، وإني خشيت أن أذنتُ له- وأنا على تلك الحال- أن لا يبلغ إليّ في حاجته

“Suatu ketika Abu Bakar meminta izin untuk menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam – ketika itu beliau sedang berbaring di tempat tidur Aisyah sambil memakai kain panjang istrinya-. Beliau lalu mengizinkan Abu Bakar dan beliau tetap dalam keadaan semula. Abu Bakar lalu mengutarakan keperluannya lalu pergi. Setelah itu datanglah Umar ibnul Khaththab radliallahu ‘anhu meminta izin dan beliau mengizinkannya masuk sedang beliau masih dalam kondisi semula. Umar lalu mengutarakan keperluannya lalu setelah itu ia pun pergi.

Utsman [ibnu Affan] berkata, “Lalu saya meminta izin, beliau lalu duduk”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada Aisyah, “Tutupkanlah bajumu padaku”. Lalu kuutarakan keperluanku lalu saya pun pergi.

Aisyah lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, tindakanmu terhadap Abu Bakar dan ‘Umar radliallahu ‘anhuma kok tidak seperti tindakanmu pada Utsman [?]” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menjawab, “Sesungguhnya Utsman adalah seorang pria pemalu dan saya khawatir jika dia kuizinkan dan saya dalam keadaan demikian, dia lalu tidak mengutarakan keperluannya.”

(Shahih)-Ash Shahihah (1687): [Muslim: 44-Kitab Fadhoil Ash Shohabah, hal. 26-27]

Beliau shallallahu ’alaihi wa sallam juga mengatakan tentang Utsman,

أَلاَ أَسْتَحِى مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحِى مِنْهُ الْمَلاَئِكَةُ

”Apakah aku tidak malu pada seseorang yang para Malaikat saja malu kepadanya.” (HR. Muslim, no.6362)

b. Malaikat tidak masuk rumah yang didalaminya terdapat anjing dan gambar 
Dalam sebuah hadits shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau besabda.

لاَ تَدْ خُلُ المَلاَئِكَةُ بَيْتًا فِيْهِ كَلْبٌ وَلاَ صُوْرَةٌ

“Malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan lukisan
Hadits Riwayat Al-Bukhari, bab Bad’ul Khalq 3225, Muslim bab Al-Libas 2106
Alminhaj.or.id 

c. Malaikat tidak suka dengan bau 
Telah diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda.

مَنْ أَكَلَ ثُومًا أَوْ بَصَلًا فَلْيَعْتَزِلْنَا أَوْ لِيَعْتَزِلْ مَسْجِدَنَا وَلْيَقْعُدْ فِي بَيْتِهِ

“Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah, maka janganlah ia mendekati masjid kami dan hendaklah ia shalat di rumahnya” [Al-Bukhari, kitab Al-Adzan 855, Muslim, kitab Al-Masajid 73, 564] alminhaj.or.id 

d. Malaikat berbicara
Dalilnya
QS Al-Baqarah : 30

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةً  ۖ  قَالُوٓا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ  ۖ  قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

e. Malaikat dapat mati
f. Malaikat tidak makan dan minum
Karena mereka tidak memiliki nafsu
g. Malaikat memiliki mata, telinga dan pundak bagaimana bentuknya? Kitab tidak tahu wallahu alam. Malaikat memiliki jantung dalilnya
firman Allah ﷻ,
وَلَا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ عِنْدَهُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ حَتَّى إِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا الْحَقَّ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ

“Dan syafaat (pertolongan) di sisi-Nya hanya berguna bagi orang yang telah diizinkan-Nya (memperoleh syafaat itu). Sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati (jantung) mereka, mereka berkata, ‘Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhanmu?’ Mereka menjawab, ‘(Perkataan) yang benar’, dan Dialah Yang Maha Tinggi, Maha Besar.” (QS. Saba’: 23) https://bekalislam.firanda.net/4811-sifat-sifat-malaikat-iman-kepada-malaikat-3.html

Allahu alam

Pelajaran ketiga: Iman (hal32) 
Tanggal: 28 April 23

#Berapa jumlah rukun iman? Apa dalilnya?
Rukun iman ada enam, yaitu:
1. Beriman kepada Allah 
2. Beriman kepada Malaikat 
3. Beriman kepada Kitab-kitab Allah 
4. Beriman kepada Rasul-rasul
5. Beriman kepada hari akhir 
6. Berman kepada terhadap takdir baik maupun buruk.

Dalilnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: 
«أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ»

Beliau bersabda: “Bahwa kamu beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari akhir dan bahwa kamu beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.”
HR. MUSLIM & TIRMIDZI 

#Apa itu iman kepada Allah? 
Beriman kepada Allah adalah: kepercayaan kepada keberadaan-Nya, beriman kepada Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma wa sifatNya. 

#Apa manfaat beriman kepada Allah?

Manfaat beriman kepada Allah ada banyak dan agung, beberapa diantaranya adalah;
1. Allah itu menolong, melindungi, membela orang-orang yang Berman kepadanya dari segala bentuk keburukan, menyelamatkan orang-orang yang beriman itu dari kesulitan maupun kesukaran yang ia hadapi, Allah juga menjaga orang-orang yang beriman dari tipu tipu para musih/dari diperbodoh oleh musuh-musuhnya. Dalilnya 
QS Al-Hajj : 38

۞ إِنَّ ٱللَّهَ يُدٰفِعُ عَنِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا  ۗ  إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُورٍ

Sesungguhnya Allah membela orang yang beriman. Sungguh, Allah tidak menyukai setiap orang yang berkhianat dan kufur nikmat.

2. Dengan beriman kepada Allah ia menjadi sebab utama bahagianya kita, ada kehidupan yang baik, kesenangan du akhirat dalilnya 
QS An-Nahl : 97

مَنْ عَمِلَ صَـٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً  ۖ  وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

3. Degan beriman Allah mensucikan jiwa dari kurafat(= tahayul/berita yang didalamnya ada kedustaan/berita tidak benar) Kita bisa menarik kesimpulan bahwa kurafat ini bisa membuat hati kita kotor. Siapa yang beriman kepada Allah dengan iman yag benar/haqqan maka sesungguhnya Allah akan memberikan Dia hidayah, kekuatan, keinginan, azam yang kuat untuk hanya melakukan perintah Allah saja. 

Jadi ketika kita beriman kepada Allah, lalu kita melakukan pelanggaran, berarti kota sedang lemah imannya. Karena jika kita beriman dengan iman yang benar maka Allah akan jaga orang tersebut untuk melakukan perintahNya. Orang yang beriman akan diberikan.  

4. Orang yag Berman kepada Allah akan Allah berikan huda>petunjuk, fauz> keberuntungan, falah> kemenangan. Allah Ta'ala berfirman 
QS Al-Baqarah : 5

أُولَـٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ  ۖ  وَأُولَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

ulā`ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn

Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

5. Orang yang beriman kepada Allah mendapatkan balasan dari Allah. Balasan Allah adalah Allah masukkan kedalam surga (sumber kitab at-tauhid hal. 54)
Aqidah 10.02.25
Pelajaran ke 3 Rukun Iman
Mukadimah 
Ustadzah Zahratul Aini Hafizahallah mengatakan adab didalam majelis ilmu sangat mempengaruhi keberkahan ilmu dari seorang penuntut ilmu.

Salah satu indikator bahwa ilmu itu berkah adalah bahwa ilmu itu bisa kita amalkan. Namun jangan kita ukur Orang lain, ukurlah diri kita sendiri. Tanyakan pada diri sudahkah ilmu yang kita dapatkan di kelas aqidah mendapatkan keberkahan dari waktu yang sengaja saya luangkan, sengaja saya kosongkan, ataukah saya hanya membunuh waktu/ sekedar yang penting masuk? Yang tahu adalah Allah serta diri kita sendiri. Takarlah diri kita sendiri. Kenapa kita boleh melakukan gal tersebut? Karena itu adalah tugas Allah ta'ala sebagai Tuhan, kita hanya hamba. 

Adab di dalam majelis ilmu sangat berpengaruh bagi seorang penuntut ilmu terhadap keberkahan Ilmu.

Imam Al-Khatib al-Baghdadi rahimahullah mengatakan, "Ilmu tanpa adab adalah bencana bagi pemiliknya."

Ibnu Jama'ah dalam kitabnya Tadzkiratus Sami' wal Mutakallim, "Salah satu di antara sebab seseorang memperoleh ilmu yang bermanfaat adalah adab yang tinggi terhadap gurunya. Barangsiapa yang kurang adab maka ia akan terhalang dari ilmu dan keberkahannya."

Kenapa kita mengutip perkataan para Ulama? Karena mereka ini telah wafat tetapi keberkahan ilmu mereka masih sampai kepada kita. Kita mencontoh bagaimana para ulama ini belajar hingga ilmunya diberkahi, Allah pertahankan ilmu di diri mereka hingga mereka wafatpun masih bermanfaat untuk kita.

Pesan Ustadzah hafizahallah bahwa ketika kita akan menghadiri majelis ilmu bersikaplah seolah-olah kita akan. Bertemu idola kita. Berpakaian indah, rapi suda berwudhu. 

Pelajaran ketiga: Iman (hal31)
10 Februari 2025

🌸Beriman kepada Allah.  

#Apa itu iman? 
Iman secara bahasa: attasdiqu= membenarkan, mempercayai
Iman secara Istilah syar'i: (dari kitab syarah ushul atsalasah karya syaikh Muhammad bin Salim alutsaimin) meyakini dengan hati dan diucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.  

Percaya saja tidak sama dengan iman. Karena iman harus memuat tiga komponen yaitu meyakini dengan hati dan diucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.

Contoh 
📝Meyakini dengan hati: meyakini Allah rabbul alamin. 
Dalilnya: 
●
QS Al-Fatihah : 2

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ

al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
●QS Al-An'am : 164

قُلْ أَغَيْرَ ٱللَّهِ أَبْغِى رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَىْءٍ  ۚ  وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا  ۚ  وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ  ۚ  ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

qul a gairallāhi abgī rabbaw wa huwa rabbu kulli syaī`, wa lā taksibu kullu nafsin illā 'alaihā, wa lā taziru wāziratuw wizra ukhrā, ṡumma ilā rabbikum marji'ukum fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn

Katakanlah (Muhammad), "Apakah (patut) aku mencari tuhan selain Allah, padahal Dialah Tuhan bagi segala sesuatu. Setiap perbuatan dosa seseorang, dirinya sendiri yang bertanggung jawab. Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitahukan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan."

📝Berucap dengan lisan bahwa allah adalah Rabbku

📝 Mengamalkan dengan anggota badan, bentuknya adalah ibadah

#Apakah iman itu bertambah da berkurang? Dan apa dalilmu?

Iya, iman itu bertambah dan berkurang. Dalilnya:QS Al-Anfal : 2

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَـٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, 

Sifat orang beriman jika disebutkan nama Allah gemetar hatinya karena mereka takut akan azab Allah. Mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan larangannya. 

QS An-Nazi'at : 40

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفْسَ عَنِ ٱلْهَوَىٰ

wa ammā man khāfa maqāma rabbihī wa nahan-nafsa 'anil-hawā

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya,
QS An-Nazi'at : 41

فَإِنَّ ٱلْجَنَّةَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ

fa innal-jannata hiyal-ma`wā

maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya).

‘Abdul Muththalib kakek Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, pernah menunjukkan satu pelajaran pada kita untuk tawakkal, saat Raja Abrahah ingin menyerang Ka’bah.

Pada zaman ‘Abdul Muththalib bin Hasyim, peristiwa pasukan gajah terjadi dan bertepatan dengan tahun kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ringkasan kisahnya adalah Abrahah yang menjabat sebagai Wakil Raja Habasyah yang berkedudukan di Yaman. Abrahah menyaksikan orang Arab berbondong-bondong datang ke Mekkah setiap tahun untuk menunaikan ibadah haji, maka kemudian dia membangun sebuah gereja besar dan mewah di Yaman, lalu dinamakan Al-Qulais. Dia bermaksud mengalihkan tujuan orang-orang Arab yang setiap tahun bepergian ke Mekkah menunaikan ibadah haji untuk menuju ke gereja megah yang dibangun di Yaman.

Lalu kejadian tersebut sampai ke telinga seorang laki-lakoi dari Bani Kinanah. Dia melakukan perjalanan menuju gereja tersebut dan memasukinya pada suatu malam, kemudian melumuri dinding-dindingnya dengan kotoran. Abrahah yang mendengar berita tersebut akhirnya marah besar dan memutuskan untuk menghancurkan Ka’bah.

Abrahah lalu memimpin langsung pasukan tentara yang berjumlah 60.000 dengan fasilitas pasukan yang dilengkapi dengan beberapa ekor gajah. Mereka berjalan menuju tujuan dan tidak ada sesuatu pun yang menghadangnya hingga tiba di sebuah tempat yang bernama Al-Mughammas (24 km dari kota Makkah).

Di tempat itulah, mereka mengambil harta milik orang-orang Quraisy termasuk 200 ekor unta milik ‘Abdul Muththalib. Lantas ‘Abdul Muththalib datang menemui Abrahah. Begitu Abrahah melihat ‘Abdul Muththalib, ia menghormati dan memuliakannya. Abrahah lantas bertanya maksud kedatangan ‘Abdul Muththalib, lalu ia jawab, “Maksud saya mendatangimu adalah memohon pada Raja untuk mengembalikan untak-unta milikku yang ditawan.”

Abrahah berkata, “Semula saya kagum kepadamu ketika melihat kedatanganmu, kemudian saya tidak lagi menghargaimu setelah kamu berbicara kepadaku. Apakah kamu hanya memikirkan untamu dan sama sekali tidak memikirkan Ka’bah yang merupakan agamamu dan agama leluhurmu, padahal kedatanganku kemari adalah untuk menghancurkannya?”

‘Abdul Muththalib berkata, “Saya adalah pemilik unta-unta itu. Adapun Ka’bah, maka Pemiliknya yang akan menjaganya.”

Abrahah berkata, “Tidak akan ada yang mampu mencegah saya.”

‘Abdul Muththalib berkata, “Itu urusan kamu dan Pemiliknya (maksud Pemilik Ka’bah adalah Allah Ta’ala).” (Ibnu Hisyam, As-Sirah An-Nabawiyah, 1: 43 dan halaman setelahnya).


Faedah yang bisa diambil:
Walaupun ‘Abdul Muththalib seorang musyrik, ia mengajarkan pada kita untuk bergantung pada Allah (tawakkal) dan yakin akan datangnya pertolongan dari Allah. Padahal ia adalah seorang musyrik karena masih menduakan (menyekutukan) Allah dalam ibadah.

Tauhid Rububiyyah tidak cukup menjadikan kita orang yang bertauhid. 

# Dengan apa iman itu bertambah dan dengan apa ia berkurang?

📝Iman itu bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. 

❓️❓️Apa itu taat dan apa itu takwa kepada Allah?
Menurut Thalaq bin Habib Rahimahullahu 
Takwa itu adalah engkau melakukan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah. Karena mengharap pahala dariNya dan engkau meninggalkan segala bentuk kemaksiatan kepadaNya berdasarkan cahaya dariNya karena takut terhadap siksa dariNya. 
Cahaya=ilmu

Taat: tunduk, patuh setia pada aturan. Atau dengan kata lain taat itu bagian dari takwa


Serial Kajian Ibu dan Anak
Kiat-Kiat Mengajarkan
Anak: Aqidah, Sirah Nabawiyyah, dan Dzikir
Ustadzah Haifa Ummu Muhammad حفظها الله
Mutarjimah: Ustadzah  Nafilah Hafizahallah 
Selasa, 2 September 2025 | 11 Rabiul Awal 1447H
19.00 WIB - Selesai


Pertanyaan ke-3

مَا أَوَّلُ وَاجِبٍ عَلَى الْعَبِيْدِ؟
Apa kewajiban pertama seorang hamba?

تَوْحِيْدُ اللهِ تَعَالَى
Mengesakan Allah Ta'ala (Tauhid).

Dalilnya adalah hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:
Ketika Nabi ﷺ mengutus Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu ke negeri Yaman, beliau bersabda kepadanya:
"Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab. Maka hendaklah yang pertama kali engkau dakwahkan kepada mereka adalah agar mereka mentauhidkan Allah Ta’ala."
(HR. Bukhari Muslim)
---

Pertanyaan ke-4

مَا مَعْنَى لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ؟
Apa makna “Laa ilaaha illallah”?

لَا مَعْبُوْدَ بِحَقٍّ إِلَّا اللهُ
Tidak ada yang berhak disembah dengan benar selain Allah.

---

Pertanyaan ke-5

مَا شُرُوْطُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ؟
Apa saja syarat-syarat “Laa ilaaha illallah”?

1. الْعِلْمُ – Ilmu

2. الْيَقِيْنُ – Yakin

3. الْإِخْلَاصُ – Ikhlas

4. الصِّدْقُ – Jujur

5. الْمَحَبَّةُ – Cinta

6. الِانْقِيَادُ – Tunduk/Patuh

7. الْقَبُوْلُ – Menerima

8. الْكُفْرُ بِالطَّاغُوْتِ – Mengingkari thaghut

---

Pertanyaan ke-6

مَا أَرْكَانُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ؟
Apa saja rukun Laa ilaaha illallah?

Jawab:
النَّفْيُ وَالْإِثْبَاتُ
(An-Nafyu wal-Itsbat)

An-Nafyu (peniadaan): meniadakan sesembahan selain Allah.

Al-Itsbat (penetapan): menetapkan ibadah hanya kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya.

Dalilnya:
Firman Allah Ta’ala:

> فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Barangsiapa yang kufur kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sungguh ia telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(QS. Al-Baqarah: 256)
---

Pertanyaan ke-7

مَنْ نَبِيُّكَ؟
Siapa Nabimu?

نَبِيِّي مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Nabiku adalah Muhammad ﷺ.

Nasab beliau yaitu:
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim Al-Qurasy.

Keterangan:
Al-Qurasy artinya beliau berasal dari suku Quraisy.

---

Pertanyaan ke-8

مَا دِيْنُكَ؟
Apa agamamu?

دِيْنِيَ الْإِسْلَامُ
Agamaku adalah Islam.

Dalilnya firman Allah Ta’ala:

> إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.
(QS. Ali Imran: 19)
---

Pertanyaan ke-9

مَا أَرْكَانُ الْإِسْلَامِ؟
Apa saja rukun Islam?

1. Syahadat: bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah

2. Mendirikan shalat

3. Menunaikan zakat

4. Berpuasa di bulan Ramadhan

5. Menunaikan haji bagi yang mampu

Dalilnya: Hadits Jibril (HR. Muslim)
---

Pertanyaan ke-10

مَا الْإِحْسَانُ؟
Apa itu ihsan?

أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak bisa melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.

Dalilnya: Hadits Jibril (HR. Muslim)

 

Aqidah 16

#apa hukum haji dan umrah?

hukum dari haji dan umra adalah wajib sekali seumur hidup. Dalilnya; (fiqih muyassar)

QS Ali 'Imran : 97

.....  ۗ  وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا  ۚ  وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَـٰلَمِينَ

... Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.

"Al-Ghaniy" (الْغَنِيّ) 14x di dalam al-quran

Ketika manusia berikan ata tidak beriman maka tidak akan memengaruhi kemaha kayaanNya Allah.

Mampu:

1. Mampu dalam harta dalam perjalanan maupum untuk keluarga yang ditinggalkan*tanggungan).

2. Mampu melakukan perjalanan

3. Mampu secara fisik tidak sakit parah dan tidak terlalu tua sehingga ia mampu melakukan manasik

4. Menuju baitullah dalam keadaan aman.

Maka harus melakukan ibadah haji.

QS Al-Baqarah : 196

وَأَتِمُّوا ٱلْحَجَّ وَٱلْعُمْرَةَ لِلَّهِ  ۚ  ...

Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah...

Tafsir Asadi dikatakak bahwa ini menjadi dalil bahwa haji dan umrah wajib. Sert wajib menunaikan rukun-rukun dan kewajiban-kewajibannya sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Haji diwajibkan pada tahun 9 hijriah

10 bulan sebelum nabi shallallahu alaihi wasallam wafat.

Dalil dari Nabi shallallahu alaihi wasallam

وَعَنْهُ قَالَ: خَطَبَنَا رَسُولُ اَللَّهِ ( فَقَالَ: { ” إِنَّ اَللَّهَ كَتَبَ عَلَيْكُمُ اَلْحَجَّ ” فَقَامَ اَلْأَقْرَعُ بْنُحَابِسٍ فَقَالَ: أَفِي كَلِّ عَامٍ يَا رَسُولَ اَللَّهِ? قَالَ: ” لَوْ قُلْتُهَا لَوَجَبَتْ, اَلْحَجُّ مَرَّةٌ, فَمَا زَادَفَهُوَ تَطَوُّعٌ ” } رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, غَيْرَ اَلتِّرْمِذِيِّ

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan kami seraya bersabda, ‘Sesungguhnya Allah telah mewajibkan haji atasmu.’ Maka berdirilah Al-Aqra’ bin Haabis dan bertanya, ‘Apakah dalam setiap tahun wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Jika aku mengatakannya, ia menjadi wajib. Haji itu sekali dan selebihnya adalah sunnah.’” (Diriwayatkan oleh yang lima selain Tirmidzi) [HR. Abu Daud, no. 1721; Ibnu Majah, no. 2886; Ahmad, 5:331. Ibnu Hajar menyampaikan hadits ini secara makna. Hadits ini dengan mutaba’atnya dihukumi sahih sebagaimana pendapat Syaikh Al-Albani dan Syaikh Ahmad Syakir]. Rumaysho.com

#kapan haji itu di wajibkan?

Tahun ke 9 hijrah

#apa keutamaan haji dan umrah?

Keutamaan haji dan umrah banyak diantaranya

1) diampuni kesalahan-kesalahan dan dimasukkan ke surga. Dalilnya

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

“Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.” (HR. Bukhari, no. 1773 dan Muslim, no. 1349)

Rumaysho.com

>> tidak boleh melakukan perkataa keji serta kefasika maka akan diampuni dosa-dosa yang telah berlalu.

2) Dihilangkan kefakiran

Dari Abdullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)

Rumaysho.com

3) Kembali seperti dilahirkan ibu

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

من حج فلم يرفث ولم يفسق رجع كيوم ولدته أمه

“Barangsiapa yang menunaikan haji, dengan tidak berbicara kotor dan tidak mencaci maka diampuni dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Muslim.or.id

Tambahan

wanita wajib menghadirkan mahram untuk haji maupun umrah. Berdasarkan hadits dari Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhu, Rasulullah shallalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بامْرَأَةٍ إلَّا وَمعهَا ذُو مَحْرَمٍ، وَلَا تُسَافِرِ المَرْأَةُ إلَّا مع ذِي مَحْرَمٍ، فَقَامَ رَجُلٌ، فَقالَ: يا رَسولَ اللهِ، إنَّ امْرَأَتي خَرَجَتْ حَاجَّةً، وإنِّي اكْتُتِبْتُ في غَزْوَةِ كَذَا وَكَذَا، قالَ: انْطَلِقْ فَحُجَّ مع امْرَأَتِكَ

“Tidak boleh seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya. Dan seorang wanita tidak boleh melakukan safar kecuali bersama mahramnya”. Maka seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya istri hendak berhaji, dan sudah terdaftar untuk berangkat (jihad) perang ini dan itu”. Nabi bersabda, “Pulanglah dan temanilah istrimu berhaji”” (HR. Bukhari no. 5233 dan Muslim no. 1341).

Dalam hadits ini, lelaki yang ingin pergi berjihad diminta oleh Nabi untuk tidak berangkat berjihad demi untuk menemani istrinya berhaji. Ini mengindikasikan wajibnya hal tersebut. Dan tidak boleh wanita berhaji atau berumrah tanpa ditemani oleh mahramnya. Ini pendapat yang dikuatkan oleh ulama kibar mu’ashirin seperti Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, dan Syaikh Shalih Al Fauzan.

Muslim.or.i

 

Aqidah 15

13.01.96

Hal 26.

Rukun ke 5 dari rukun islam

Berangkat haji ke rumah Allah yang Maha Mulia

#apa mana haji?

Secara bahasa haji adalah

Alqasdu= menuju, menginginkan, menyengaja.

Secara istilah adalah menuju kabah untuk melakukan beberapa ibadah, ditempat yang khusus, diwaktu yang khusus, dengan tata cara atau perbuatan yang khusus. (Niatnya untuk melakukan ibadah sesuai syarat dan rukun haji).

#apa makna umrah?

Bahasa> ziyarah> berkunjung, mendatangi, ziyarah

Mengunjungi teman/tidak ada ikatan darah (tidak ada ikatan darah) namanya ziyarah

Secara Istilah= umrah Mengunjungi kaba dalam rangka beribadah yaitu ibadah tawaf, saih, halqi= mencukur rambut (bagi laki-laki) taqshir =memendekkan rambut (bagi perempuan)

Perbedaan haji dan umrah

Umrah

Tawaf, sai dan mencukur

Haji ada wukuf, lempar jumlah dll.

Postingan Lama Beranda

sedikit saja

semoga Allah Talala istiqamahkan kita dalam ketaatan aamiin.

POPULAR POSTS

  • Al Khulasoh Al Asasiyyah Fii Masaail Al I’tiqodiyyah - P20
  • Bersabar Ketika Disakiti
  • Adab - Adab Salam Dalam Islam

Categories

  • #KualaTungkalMengaji 1
  • Adab 5
  • Adab-adab dalam islam 1
  • Al Khulasoh Al Asasiyyah Fii Masaail Al I’tiqodiyyah 20
  • Baca Buku 7
  • Bacabuku 1
  • Bahasa Arab 1
  • Belajar Online Teman Hijrah 5
  • Buku 2
  • Catatan Doa 1
  • Catatan Nasihat Untuk Diri Ini 2
  • Cerita Teman 1
  • cuap cuap 1
  • Deep 2
  • Doa 2
  • Faedah 1
  • Ilmu 1
  • IMUYSIAS1 67
  • IMUYSIAS2 5
  • Iqra Wartaqi Indonesia 19
  • Iqra Wartaqi Indonesian 1
  • Kajian 3
  • Kajian IOU 1
  • Kajian Iqra Wartaqi Indonesia 1
  • Kajian Muslimah 1
  • Kajian Online 1
  • Kajian Pranikah 1
  • Kelas Tajwid 3
  • Kuala Tungkal 2
  • Kuala Tungkal Mengaji 18
  • Mengaji 1
  • MOISA 4 1
  • Nasihah Linnisa 1
  • Obrilan Teman Hijrah 1
  • Parenting 2
  • pengingat diri 1
  • Penuntut Ilmu 1
  • poetry 1
  • puisi 1
  • res 1
  • Resume Syarah Matan Al-Muqaddimah Imam Ibnu Al-Jazari 20
  • Resume Adab Penuntut Ilmu (Tadzkiratus Saami')2 5
  • Resume Aqidah dan Adab Penuntut Ilmu 20
  • resume Istikhraj Ahkam Ayat Al-Qur'an 7
  • Resume Tadabbur Al-Qur’an dan Amal 19
  • Sedekah 1
  • Shalat 1
  • Story WhatsApp 1
  • Tafsir 1
  • Tahsin 1
  • Taj Al Waqar 1
  • TAJ AL WAQAR QISM INDONESIA 1
  • Tajwid 1
  • Tasheel 4
  • Teaching 1
  • Ustadzah Fatimah Hafizahallah 4
  • Ustadzah Wita Hafizahallah 1
  • YMA4-14 2

Advertisement

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates