PERTEMUAN PERDANA
KELAS YASSARNAA MOISA ANGKATAN 4
Bersama:
Ustadzah Walimatut Taslimah حفظها الله (Mudirah MOIS Akhwat)
Metode Tepat, Lengkap Mudah Mengucapkan Huruf Hijalyah
Rabu, 05 Juni 2024
20.00 WIB
Disclaimer
Di dalam kitab Yassarna Ustadzah Rendra Abu Shafia menuliskan sekilas tentang Yassarna (namun akan ada faidah tambahan dari Ustadzah Ima Hafizahallah sebagai bentuk syarah Yassarna dari beliau)
PENDAHULUAN
Di sini menukil pada sebuah ayat di surat Al-Qamar
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
Kenapa di sana ada ayat yang di ambil dari surat al Qamar yang artinya
Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran.
Buku ini kami tulis sebagai Jawaban dari kegalauan para pembelajar Al Qur'an yang sering dihadapkan dengan masalah masalah berikut ini:
1. Belum bisa menunjukkan Makhraj seluruh huruf hijaiyah kurang dari 1 menit (dengan lancar).
2. Belum bisa menunjukkan perbedaan Shifatul Huruf, bukan hanya menyebutkan definisinya atau menyebutkan huruf saja.
3. Belum kenal tentang perbedaan pendapat diantara ulama tentang Makhraj dan Shifat.
4. Belum tahu sebab perbedaan cara pengucapan dan kadar kefashihan pengucapan huruf.
Dan yang paling meresahkan adalah belum tahu bagaimana cara mengajarkan Makhraj dan Shifat kepada pemula yang awam terhadap ilmu Tajwid.
____________ Tambahan dari Ustadzah_________
Sebelum menulis pendahuluan, ada rukun yang tidak boleh di tinggalkan yaitu mengucapkan alhamdulillah, ﷽ sebagai bentuk ittiba kita kepada Rasulullah shalallahu alaihi. Kemudian memuliakan Allah dengan mengucapkan
اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ
Kemudian shalawat untuk Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Setelah itu, tergantung kepada pengajar untuk memiliki catatan-catatan atau karya ilmiah versi thalibah sendiri bisa berupa digital atau catatan tangan
Sekilas tentang YASSARNAA
(Ustadzah Ima Hafizahallah membaginya menjadi 2 pembahasan.
1. Latar belakang penaman Yassarna
Mengambi hikmah dari ayat-ayat Alqur'an di mana kata Yassarna ini berulang 6x di dalam Al Qur'an. Ada di mana saja?
1. Surat Al Qamr ayat 17
2. Surat Al Qamr ayat 22
3. Surat Al Qamar ayat 32
4. Surat Al Qamar ayat 40
5. Surat Maryam ayat 97
6. Surat Ad-Dukhan ayat 58
Yassarna= Kemudahan
Semoga dengan kemudahan-kemudahan yang ada dalam kata yassarna ini menjadi kemudahan juga untuk kita memoelajari metode ini.
Kemudahan-kemudahan dalam kata yassarna ini kemudian di tuangkan sesuai dengan jumlah (kata yassarna) yang terdapat dalam Al Qur'an. Sehingga terbagi metode Yassarna ini dalam 6 BAB pembahasan ialah bentuk mecari keberkahan dari Al-Qur'an dengan harapan yang insya Allah akan ada 6 kemudagan di setiap babnya. Maka dari itu Yassarna di bagi menjadi 6 BAB saja. Padahal pembahasan ilmu tajwid luas sekali.
Berbagai penjelasan dari ulama termait makna tafsir dari ayat dalam surat di atas(وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ) , itu secara normative hampir sama sebagaimana lafaz zhahirnya. Sebagaimana tentang fiqih kehidupan dan hukum.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
Jika kita perhatikan, kenapa ayat ini bisa terulang sebanyak 4 kali dalam suart Al-Qamar? Ada apa?
Sebelum membahas ayat di atas, seperti yang kita ketahui kita akan belajar ayat Al Qur'an. Kitab Yassarna ini di ambil namanya dari ayat Al Qur’an.
Jadi perlu kita pahami beberapa perkara yang berkaitan dengan Al-Qur'an, diantaranya adalah, 1) d)Definisi Al-Qur'an, 2) Karakteristik Al-Qur'an, 3)nama-nama Al-Qur'an, 4) sifat Al-Qur'an, dan yang ke 5) fungsi Al-Qur'an
1). Lalu apakah makna Al-Qur'an itu sendiri?
Secara umum Al Qur'an adalah kalamullah.
Teman-teman menjawab pertanyaan Ustadzah definisi Al-Qur'an yang thalibah ketahui apa?
- pedoman hidup
- firman Allah
- sebagai petunjuk
- kalamullah yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam
Definisi Al-Qur'an secara bahasa ada khilaf di kalangan para ulama. Diantara beberapa pendapat Alqur'an secara bahasa
1. Ada yang mendefinisikan Al-Qur'an dari kata Qor'un yang bermakn Al jam'u atau kumpulan ayat-ayat
2. Beral dari kata Qara yang bermakna bacaan
3. Bersal dari kata qarin yang bermakna teman
Kenapa? Karena Al-Qur'an akan menjadi teman di dalam kubur. Dia menjadi hujjah, pembela bagi temannya.
4. Qori yun yakni qar'un yang bermakna al jam'u kumpulan ayat-ayat.
Keempat pendapat di atas di ambil dari wazzan atau kata tertentu.
5. Imam Syafi'i berbeda pendapat. Beliau Rahimahullahu berpendapat bahwa Al Qur'an tidak di ambil dari masdar atau kata-kata tertentu baik itu dari kata-kata qoro'a, qor'un, qorina, qoriyun dan sebagainya. Al Qur'an tidak di ambil dari kata apapun melainkan kata khusus seperti kata Al injil, taurah.
Sehingga pada kiraatnya ahlul Makkah yaitu Kiraat ibnu Katsir, membaca Al-Qur'an itu Al Quran sebagaimana di sebutkan dalam asar hadistnya.
Al-Qur'an ini yang semua isi di dalamnya terdapat kebutuhan yag dibutuhkan oleh manusia. Sehingga mempelajarinya adalah hal yang sangat penting.
Alqur'an secara istilah firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang disampaikan oleh malaikat Jibril dengan redaksi langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan yang diterima oleh ummat islam dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan. Tetapi pengertian secara istilah juga tidak hanya satu redaksi saja. Namun nanti tergantung kita merujuk ke ulama dan dengan kitab apa. Sementara menurut para ahli Ushul fikih, Alqur'an secara istilah itu
كَلَامُ اللهِ تَعَالَى الْمُعْجِرُ، المُنَزَّلُ عَلَى خَاتَمِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِوَاسِطَةِ الأَمِينِ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَام الْمَكْتُوبُ فِي الْمَصَاحِفِ الْمَنْقُولُ إِلَيْنَا بِالتَّوَاتُرِ الْمُتَعَبَّدُ بِتِلَاوَتِهِ، الْمَبْدُوهُ بِسُورَةِ الْفَاتِحَةِ الْمَخْتُوْمُ بِسُوْرَةِ النَّاسِ.
Alqur'an adalah kalam Allah yang mengandung mu'jizat (sesuatu yang luar biasa yang melemahkan lawan) diturunkan kepada penutup para nabi dan rasul yaitu Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Melalui malaikat Jibril alaihissalam, tertulis pada mushaf, diriwayatkan kepada kita secara muthawattir mwmbacanya dinilai ibadah di mulai dari surat Al-Fatihah dan di akhiri surat An-Nas.
Kemudian point , 2) Karakteristik Al-Qur'an, 3)nama-nama Al-Qur'an, 4) sifat Al-Qur'an, dan yang ke 5) fungsi Al-Qur'an
Akan di detailkan oleh pengempuh masing-masing
Berkaitan dengan tafsir dari ayat
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
Ini sebagaimana yang di sebutkan oleh Imam fahrudi arruzzi. Allah telah memudahkan Al Qur'an untuk di hapal dimana tidak ada Kitab-kitab agama lain yang mamapu di hapal kecuali Al Qur'an.
Pembahasan lebih rinci akan di sampaikan oleh pengampuh masing-masing kelas.
Berkaitan dengan point ayat ini kenapa 6x sampai di ulang di dalam Al-Qur'an? Karena Allah Ta'ala sudah memudahkan manusia mengambil pelajaran darinya. Dimana kita akan menemukan mutiara hikmah dari kedekatan kita saat berinteraksi dengan Al-Qur'an. Sehinggalafaz yassarna ini di ulang sampai 4x surat al Qamar dan masih ada juga dari surat lain berulang hal ini sebenarnya masuk dalam ilmu balaghah ada kaidah tikrar, pengulangan sebuah ayat yang di situ menekankan pada penekanan makna.
Kenapa terulang 6x
Karena sebenarnya ada kisah yangbdi ulang-ulang pembahasannya dalam surat hikamnya agar kita semua paham dan bisa mengambil hikmahnya.
Apa hikmahnya?
Dalam surat Al-Qamar agar tidak mengulangi kesalahan ummat terdahulu dimana ayatbtersebut berulang sebanyak 4x itu adalah adzab kepada ummat terdahulu.
Selain surat Al Qamar ada jugabsurat lain yang mengalami pengulangan atau tikrar yaitu surat Ar-Rahman فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ di ulang sebanyak 31 kali. Di dalam surat ini menjelskan tentang berbagai macam kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita.
Apa korelasi antara surat Al-Qamar dan Ar-Rahman?
Dari pembahasan di atas itu terbentang korelasinya dan kaitannya dengan ayat yang di ulang-ulang dalam ayat-ayat tersebut. Di manan dalam surat Al-Qamar berkaitan dengan adzab di ulang 4x, sedangkan 31x pengulangan di dalam surat Ar-Rahman berkaitan dengan nikmat. Artinya begitu besar kasih sayang Allâh, begitu luas rahmat Allah kepada kita, sehingga nikmat yang Allah berikan kepada kita itu lebih banyak dari adzab yang Allah berikan kepada kita.
Allahu alam
Allah sudah memudahkan Al-Qur'an menjadi tautan hati sehingga kita bisa merasakan kelezatan saat mendengarkannya.
Berbicara mengenai hati, hati itu tempat jatuhnya pandangan Allah
Penjelasan masalah hati akan di detailkan oleh pengampuh masing-masing. Ada 20 jenis hati di dalam Al-Qur'an yang Allah telah berfirman tentang hati para manusia.
2. Latar belakang penulisa Yassarna secara normative hampir sama secara dzahirnya. Hanya saja ada tambahan.
Yassarna maknanya adalah telah kami mudahkan (kami di sini yang berbicara adalah Allah) karena dengan Al-Qur'an seseorang akan mudah menjadu ahlu dzikir, ahlul ilmi menjadi ashhhabul Qur'an atau shahabul Qur'an. Sebagaimana di dalam surat Al-Anbiya ayat 50 bahwan Qur'an merupakan dzikir yang berkah. Al-Qur'an juga sebuah majelis ilmu, majelis dzikir. Hanya dengan berdzikir hati menjadi tenang sebagai mana surat Ar-Ra'du ayat 28.
QS Ar-Ra'd : 28
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Ketenangan hati menjadi sumber kebaikan. Dengan Al-Qur'an seseorang akan menjadi shahinbul Qur'an.
Dari imam Ahmad meriwayatkan dari sanadnya dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya, dikatakan pada shahibul Qur'an naiklah ke derajatmu di surga serta tartilkanlah bacaanmu sebagaimana dahulu engkau membacanya dengan tartil. Karena sesungguhnya kedudukmu di akhirat pada akhir ayat yang engkau baca. Hadist dari Al Musnad jilid 2 halaman 192.
Yang di maksud dengan shahibul Qur'an adakah seorang pembaca Al Qur'an tidak bisa di sebut shahibul Qur'an sampai ia lengket dengan Al-Qur'an sebagai mana sahabat lengket dengan sahabatnya. Begitu juga akhlaknya. Bukankah seseorang itu tergantung agama sahabatnya?
Apabila akhlak dan kebiasaannya itunadalah Al-Qur'an maka dia adalahbshahibul Qur'an jika tidak maka bukan.
Imam ibnu Qoyyim berkata bahwa shahibuk Qur'an adakah orang yang memiliki ilmu tentangnya, mengamalkan isinya, sekalipun ia tidak hapal di luar kepala.
Ustadz Rendra Abu Shafia Hafizahullah juga serung kali mengingatkan kepada kita bahwa lahn terbesar para pembaca Al Qur'an di zaman sekarang. Dia mampu mengeluarkan setiap huruf dari makhraj dan juga sifatnya namun tidak mampu memaskkuan ayat yang di baca kedalam hatinya.
Beliau menulis buku yassarna ini merupakan sebuah jawaban dari kegalauwan pembaca Al Qur'an yang mungkin sering di hadapkan pada saat kesulitan menyebutkan makhraj huruf secara lancar begitu pula dengan sifat. Selain itu alasan beliau menulis buku ini karena banyak perbedaan pendapat antara para ulama.
Berkata Imam Ibnul Qayim didalam Nuniyah Ibnul Qayim:
العلم قال الله قال رسوله قال الصحابة هم أولو العرفان ما العلم نصبك للخلاف سفاهة بين الرسول وبين رأى فلان
Ilmu adalah Ucapan Allah, Ucapan Rasulullah dan Ucapan Para Shahabat karena merekalah yang paling utama dan berilmu, Bukan dikatakan Ilmu jika ucapan Rasulullah dibenturkan dengan ucapan atau pendapat seseorang.
Apa kaitan ucapan Imam Ibnu Qoyyim dengan 10 Mabadi ilmu tajwid?
Menjelaskan bahwx Sanya, kedudukan, kemuliaan darinilmu itu dari apa yangbdi ucapkan Allah, apa yang di ucapakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan apa yang di ucapakan oleh para sahabat. Manhaj metodologi dalam mengambil sebuah ilmu adalah apa yang di katakan Allah, Rasulullah shallallahu dan sahabat bukan dari hawa nafsu.
Lalu apa yang Alan kita pelajari?
Yaitu ilmu tajwid.
Darimana kira tahu bahwa ilmu tajwid ini adalah ilmu yang utama. Maka kita akan mengetahui dari apa yang di sampaikan oleh ibnu Qoyyim yang di jelaskan oleg para ulama.
Lalu apa yang di sampaikan oleh ulama?
Bahwa setiap dari cabang ilmu ada pondasi dasarnya, untuk apa kita mengetahuinya? Agarbkita mengetahui dengan benar apa yang akan kita pelajari.
Contoh kita sedang belajar ilmu tajwid. Sehingga kita bisa menentukan apalajh kita Haris segera mempelajari ilmu tajwid ini dengan sungguh-sungguh atau ada ilmu lain Yang lebih dahulu di pelajari.
10 MABADI ILMU TAJWID
(10 pondasi prinsip dasar ilmu)
(المبادئ العشرة لعلم التجويد)
Berkata Ibnush Shabbaan:
إِنَّ مَبَادِئَ كُلِّ فَي عَشْرَة الْحَدُّ وَالْمَوضُوعُ ثُمَّ الثَّمَرَة
وَفَضْلُهُ وَنِسَبَةُ وَالْوَاضِعْ الِاسْمُ الِاسْتِمْدَادُ حُكْمُ الشَّارِعْ
مَسَائِلُ وَالْبَعْضُ بِالْبَعْضِ اكْتَفَى وَمَن دَرَى الْجَمِيعَ نَالَ الشَّرَفًا
Sesungguhnya mabadi setiap ilmu ada sepuluh batasan (definisi), pokok bahasan, dan buahnya keutamaan, nisbah, dan penemunya, nama, sandaran, dan hukum syar'inya serta permasalahannya, siapa yang memahami sebagiannya cukup baginya. Dan siapa yang memahami seluruhnya, maka ia akan meraih kemuliaan.
[Abul 'Urfaan Muhammad ibn 'Ali ash Shobban yang wafat tahun 1206 hijriyah
BAB I MUQADDIMAH]
Catatan:
Tugas awal adalah menghafalkan nadzam dari ibnu Shabbaan (jika antunna sudah beritikas untuk menjadi pengajar Al Qur'an wajib untuk bisa menghafal 10 Mabadi ini.
Di bagian akhir ada riwayat lain yang menggunakan
حَالَ الشَّرَفًا
Namun kita menggunakan
نَالَ الشَّرَفًا
Dikatakan bahwa
"siapa yang memahami sebagiannya cukup baginya. Dan siapa yang memahami seluruhnya, maka ia akan meraih kemuliaan" bagaimana maksudnya?
Ketika kita mengetahui 10 pondasi ini dengan mutkin kita akan bisa merasakan kelezatan dari ilmu tajwid ini. Analoginya seperti misalnya kita makan sebuah restoran kita kepengen makan steak. Kita suka yang tidak terlalu alot dengan kematangan medium. Tetapi ketika tidak paham ilmunya ketika hanya bisa request kemudian makan sesuai dengan yang kita request, itu enak. Tetapi enaknya hanyan1 kali saja saat kita di restoran tersebut. Namun ketika di rumah kita ingin makan seperti steak tadi, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Andaikan kita tahu ilmunya maka kita akan memilih daging bagian tertentu, cara memotong agar tidak alot, waktu memanggang, dan bumbunya. Sehingga ketika membuat kita tahu kelezatan seperti steak tersebut. Sama seperti kita ingin belajar ilmu tajwid, jika kita tidak memahami dari 10 pondasi ini, mungkin kita sudah pernah belajar, mungkin kita lupa-lupa ingat.
Penjabaran dari 10 point Mabadi ilmu tajwid
Catatan:
Ketika dalam proses belajar, biasakan untuk menulis bahasa Arabnya
1. Batasan (Definisi):
Secara bahasa Kata tajwid merupakan bentuk masdar dari kata:
جَوَّدَ - يُجَودُ - تَجْوِيدًا
artinya: "membaguskan"
Kata "tajwid" memiliki makna yang sama dengan istilah yang sudah populer, yaitu "tahsin" yang berasal dari kata:
حَسَّنَ - يُحَسَنُ - تَحْسِينًا
Sedangkan secara istilah, tajwid bermakna:
إِخْرَاجُ كُلِّ حَرْفٍ مِنْ مَخْرَاجِهِ مَعَ إِعْطَابِهِ حَقَّهُ وَ مُسْتَحَقَّهُ
"Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya beserta memberikan sifat hak dan mustahaknya."
[Taysirurrahmaan Fii Tajwidil Quran, hal. 23]
Dan definisi tajwid secara istilah itu beragam salah satunya definisi menurut Syaikh Dr. Aiman Rusydi Suwaid adalah
هو علم يُعرف به النطق الصحيح للحروف العربية، وذلك بمعرفة مخارجها، وصفاتها الذاتية والعرضية،
وما ينشأ عنها من أحكام .
Yang maknanya suatu ilmu yang dapat diketahui cara pengucapannyang benar pada huruf-huruf hijaiyah. Hal tersebut dengan mengetahui tempat-tempat keluarnya huruf yaitu Makharijul Huruf dan sifat-sifat yang melekat pada huruf tersebut baik sifat dzatyah atau sifat asli atau ardyah mustahaq huruf atau sifat yang bukan asli. Yang menghasilkan darinya berupa hukum-hukum bacaan.
[Tajwid Mushawwar hal.17]
Tajwid menurut Ustadz Rendra Abu Shafia Hafizahullah ilmu yang mendekatkan seseorang paham qawait/kaidah/rambu-rambu pengucapan lafaz Alqur'an seperti halnya Al-Qur'an itu di turunkan agar dia bisa memahami makna Al-Qur'an secara sempurna.
Maksudnya bagaimana?
Menurut beliau Hafizahullah
Ilmu tajwid bukan ilmu yang pasti. Kita mungkin belajar makharijul huruf namun tidak bisa di mutlakkan karena pada pembahasan Makharijul huruf banyak sekali khilafiyyah di kalangan ulama.
Kesimpulan bahwa apabila disebutkan salah satu istilah tajwid atau tahsin maka maknanya sama yaitu mencakup praktek dan teori. Sebab pada lafaz
إِخْرَاجُ كُلِّ حَرْفٍ مِنْ مَخْرَاجِهِ مَعَ إِعْطَابِهِ حَقَّهُ وَ مُسْتَحَقَّهُ
Kenapa bisa begitu?
Dimana pada kata إِخْرَاجُ كُلِّ حَرْفٍ مِنْ مَخْرَاجِهِ
Maknanya adalah mengeluarkan pada setiap huruf hijaiyah dari tempat keluar (ini yanh di sebut dengan riwayah atau praktek)
مَعَ إِعْطَابِهِ حَقَّهُ وَ مُسْتَحَقَّهُ
Sedangkan pada kata tersebar maknanya memberikan sifat-sifat huruf hijaiyah tersebut. Bagaimana kita bisa membagikan sifat-sifat huruf jika kita tidak belajar secara teori?
Makanya disebutkan tajwid atau tahsin ketika kita mengucapkannya sudah mencakup teori dan praktik. Namun, ketika dua istilah ini disebutkan secara bersamaan, maka sebagian ulama membedakan istilah tersebut
Tahsin lebih sering di gunakan untuk perbaikan bacaan atau pembelajaran yang menekankan pada perbaikan bacaan secara praktik yaitu murid Membacakan dan guru menyimak bacaan murid ada kekeliruan.
Tajwid lebih sering digunakan untuk pembelajaran yang menekankan pada pemahaman teoritos dalam permasalahan Makharijul Huruf, sifat-sifat huruf dan ahkham tajwid.
Baik tajwid maupun tahsin keduanya musti di tempuh oleh pembelajar Al-Qur'an terutama pengajar. Tidak lah seseorang itu dapat memperoleh kesempurnaan pembelajaran tahsin maupun Tajwid kecuali melalui talaqqi beserta dengan memenuhi 6 rukunnya.
Apa saja 6 rukun tahsin
1. Harus mengenal/ mempelajari Makharijul huruf terlebih dahulu
2. Harus mengenal/ mempelajari sifat-sifat huruf
3. Harus mengenal/ mempelajari ahkam tajwid
4. Harus memperbanyak riyadhatul lisan/mengulang-ulang/ try and error
5. Harus talaqqi kepada guru yang mutqin bacaannya.
6. Tambahan Ustadzah Rendra Abu Shafia Hafizahullah yaitu DOA
Reminder
Ketika kita sudah belajar bahkan bertahun-tahun ada PR suatu huruf maka banyak-banyak berdoa, Berbuat amal kebaikan karena amal kebaikan menghapus amal keburukan.
Rasulullah bersabda:
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ
حَسَنٍ»
"Bertakwalah kepada Allah dimanapun engkau berada dan iringilah setiap keburukan dengan kebaikan, niscaya ia akan menghapuskan keburukan, dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik".
[Hadits Hasan, Riwayat at-Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad dan yang lainnya, Lihat Shahiihul jaami' no. 97.]
Mungkin tanpa kita sadari ketika kita berbuat maksiat sehingga Allah menghukum untuk susah dalam memahami ilmu ini sebagai introspeksi diri kita sendiri. Namun, ketika melihat orang lain memiliki kesulitan dalam melafalkan huruf-huruf tertentu, anggap itu sebagai kasih sayang Allah kepada orang tersebut agar ia banyak melatih lisannya jangan justru sebaliknya itu tidak boleh.
Apa maksud dari talaqqi?
Yaitu murid bertemu langsung dengan guru atau face to face/ mengambil ilmu langsung darinya, bermulazamah, mengikuti jejak langkah adab dan dan akhlak serta Membacakan kitabkepadanya untuk di koreksi. Untuk diberi penjelasan dan ditanamkan pemahaman.
Akan ada penjelasan lebih lengkap oleh pengempuh masing-masing.
Untuk runutnya
1. Tahsin
2. Tajwid
3. Adda
Sebagai pemula alangkah baiknya kita tahu posisi kita. Fokus belajar dari dasar.
Akan ada penjelasan lebih lengkap oleh pengempuh masing-masing.
BAB II MAKHARIJUL HURUF
BAB III SHIFAT LAZIMAH
BAB IV SHIFAT ARIDHAH
BAB V KARAKTERISTIK HURUF
BAB VI PERIWAYATAN HURUF HIJAIYAH

0 Comments